Sabtu, 20 Maret 2010

forum-forum ilmiah

1.JENIS-JENIS FORUM ILMIAH

a.Diskusi Panel
Diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia.


b.Seminar
Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli. Tujuan diskusi jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau terbuka. Yang terakhir dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau. Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia. Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas kerja.


c.Simposium
Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban.


d.Konferensi
Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan dengan masalah tertentu. Jika konferensi hanya bertujuan menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah mengenai suatu masalah maka hal tersebut dinamakan dengar pendapat atau jumpa pers.


e.Lokakarya (academic workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.


f.Whole Group
Bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)


g.Buz Group
Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.


h.Syndicate Group
Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.


i.Brainstorming
Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).


j.Informal Debate
Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.


k.Fish Bowl
Diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.


l.Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.


m.Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.


n.Diskusi kelompok
Diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi.


o.Colloquium
Satategi diskusi yg melibatkan beberapa sumber yg berusaha menjawap pertanyaan dari audience atau masyarkat dan beberapa sumber.


p.Bedah buku
Kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-hal yg menyangkut ilmu pengetahuan tertentu yg ada pada sebuah buku yg dianggap sumber


2.CIRI-CIRI SEMINAR

- Suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan
ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).

- Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa
pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.

- Membahas suatu masalah secara ilmiah.

- Peserta seminar yang berpartisipasi orang yang ahli dalam bidangnya.



3.PROSEDUR SEMINAR
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
a.Laporan ketua.
b.Penyajian ketua.
c.Pembahasan oleh pembahas.
d.Diskusi.
e.Penyimpulan.
f.Penutup.


4.TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA SEMINAR
Tata Krama Penyaji, yaitu:
-Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang akurat;
-Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
-Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
-Menjawab pertanyaan dengan objektif.

Tata Krama Peserta, yaitu
-Mempelajari makalah;
-Bersikap sopan;
-Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
-Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi
-Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada yang bertanya,
bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi pertanyaan;
-Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat
tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah mempersilahkan barulah
berbicara;
-Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.


5.TEHNIK BERDISKUSI
Diskusi adalah metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengeahuan dan meningkatkan kreatifita. Disamping itu diskusi merupakan alat untuk menyamakan persepsi atau cara pandang.
1.Dasar-dasar metode diskusi
- Harus dapat menciptakan suasana akrab antar anggota kelompok
- Perlu mengenal karakter, perilaku dan wtak setiap individu agar dapat
menghindari hal-hal yang tidak perlu
- Tidak mencari keuntungan pribadi atau golongan


2.Tujuan diskusi
- Untuk mempertemukan dan menyatukan pendapat, pola piker dan persepsi dari para
anggota kelompok dalam rangka pengambilan keputusan
- Untuk melatih keberanian mengeluarkan pendapat secara sistematis dan logis
- Belajar menerima dan menghargai pendapat orang lain
- Untuk mengubah sikap dan perilaku dan membentuk watak menjadi pribadi yang matang
- Mendapatkan informasi untuk menambah wawasan berpikir


3.Syarat-syarat dan metode diskusi
a. Syarat-syarat diskusi
- Harus ada tujuan yang jelas
- Setiap anggota mempunyai hak bicara yang sama
- Berlangsung dengan waktu 20-90 menit dan paling lama 120 menit
- Peserta minimal 3 orang dan maksimal 20 orang, paling baik antara 7, 10, 12 \
dan 15

b. Metode diskusi
- Diskusi panel yaitu suatu diskusi yang diawali dengan beberapa Pemrasaran
kertas kerjanya
- Resource persons discussion, yaitu suatu diskusi dengan mendatangkan para ahli
- Committee report, yaitu kelompok diskusi dari suatu hasil pengumpulan data dan
fakta yang dibentuk oleh suatu siding diskusi
- Problem solving, yaitu suatu diskusi untuk mendapatkan jalan keluar dalam
menanggulangi suatu masalah yang timbul


4.Persiapan penyelenggaraan diskusi
a. Persiapan sebelum diskusi
- Merumuskan topic sesuai dengan sasaran yang akan dicapai
- Topic dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi
- Merumuskan topic secara konkrit
- Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta

b. Persiapan menjelang diskusi
- Penulisan topic yang akan ditemakan
- Pengumpulan bahan-bahan referensi
- Menyiapkan undangan yang akan dibagikan
- Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang diperlukan

c. Selama diskusi berlangsung
- Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode yang
ditetapkan
- Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan
- Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis sampai pada akhir
diskusi
- Ketua harus pandai mengakrabkan peserta


5.Persyaratan menjadi peserta diskusi
- Peserta mempunyai maksud ingin memberikan saran yang bermanfaat
- Jika seorang peserta ingin berbicara memberi isyarat kepada ketua diskusi
- Tidak boleh melemparkan pendapat yang tidak relevan dengan topic diskusi


6.Cirri-ciri peserta yang baik
- Menjadi pendengar dan pembicara yang baik
- Mampu mengendalikan diri dalam berbicara
- Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta
- Merasa ikut berperan dalam proses diskusi


7.Jenis peserta dalam diskusi
- Peserta diam
Bagi peserta pendiam, ketua harus dapat mendorong dalam bentuk pertanyaan atau
wawancara ringan agar peserta pendiam tersebut timbul hasrat untuk berbicara.

- Peserta yang banyak bicara
Untuk mengatasi peserta yang banyak bicara, mereka harus dibatasi dengan
peraturan tata tertib diskusi.

- Peserta sok tahu
Peserta sok tahu, dapat diatasi dengan cara mendesaknya untuk memberikan
argumentasi secara terus-menerus sampai yang bersangkutan kehabisan akal.


8.JENIS-JENIS TULISAN ILMIAH
a. Makalah
Tulisan resmi yang mengkaji suatu sub bahasan/permasalahan oleh orang yang ahli
pada bidangnya (sesuai dengan permasalahan yang dibahas) yang hasilnya akan
dipublikasikan dan disampaikan secara tuntas mengenai pembahasan tersebut dimuka
umum, dan hasil dari pembahsan tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh penulis.

b. Skripsi
Karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari
persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Skripsi wajib dikerjakan oleh mahasiswa
dengan tujuan agar mahasiswa tersebut dapat memahami dan mempraktekkan suatu
penelitian yang telah dipelajari selama dibangku perkuliahan, mengerjakan skripsi
membutuhkan bantuan dari dosen pembimbing, tugas dari dosen pembimbing tersebut
untuk memberi arahan dan petunjuk kepada mahasiswa dalam pengerjaan skripsinya
serta menjadi konsultan dari mahasiswa tersebut agar mahasiswa dapat menghasilkan
suatu skripsi yang sesuai dengan cara yang telah dibakukan dan sesuai dengan teori
yang ada.

c. Tesis
Pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan,
khususnya berupa karangan untuk mendapatkan suatu gelar kesarjanaan pada suatu
universitas. Tesis merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi.

d. Disertasi
Karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor. Di dalam disertasi
dituntut untuk memberikan sumbangsihnya terhadap ilmu pengetahuan.


e. Laporan Penelitian
Suatu karya ilmiah yang ditulis setelah penulis melakukan suatu penelitian yang
didalamnya telah melakukan suatu eksperimen ataupun pengamatan terhadap suatu
masalah/bahasan dengan melakukan tes dan pengukuran. Laporan penelitian merupakan
suatu rangkuman dari hasil selama meneliti suatu permasalahan, laporan penelitian
harus ditulis secara jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada
penelitiannya baik hasil maupun pengaruh yang telah ditemukan dalam penelitiannya.
Orang yang menulis suatu laporan penelitian harus mempunyai kemampuan dalam
menulis laporan, karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

f. Laporan Khusus
Suatu tulisan yang dikerjakan setelah melihat suatu kejadian permasalahan,
tujuan dari ditulisnya laporan kasus adalah untuk menceritakan secara lengkap dan
jelas mengenai apa yang telah dilihat dari suatu masalah. Didalam laporan kasus
penulis tidak perlu memberikan laporan mengenai cara-cara dalam menyelesaikan suatu
permasalahan tersebut, namun hanya menyampaikan secara detail apa yang telah
dilihat saja.

g. Laporan Tinjauan
Suatu tulisan yang dikerkajan untuk disampaikan kepada lembaga atau umum
berdasarkan hasil pengamatan terhadap hal yang telah diteliti, laporan tinjauan
berbeda dengan laporan penelitian karena dalam melakukan suatu penelitian tidak
melakukan tes dan pengukuran secara langsung terhadap hal yang telah diteliti
tersebut, akan tetapi hanya melakukan pengamatan terhadap suatu hal yang telah
diteliti tersebut.


h. Monograf
Tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai
suatu masalah tertentu. Monograf ditulis dengan tujuan untuk memberikan keterangan
kepada pembaca, agar pembaca dapat mengerti mengenai apa yang telah ditulis oleh
penulis. Isi dari monograf harus saling berkaitan dari satu bab ke bab yang lain,
monograf merupakan suatu karya ilmiah dan sasarannyapun ditujukan kepada
orang-orang yang mempunyai pemikiran yang berdasarkan keilmuan.


i. Referat
Kertas kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).

j. Kabilitasi
Tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan
pada acara tertentu. Biasanya kabilitasi terbit setiap Minggu sekali atau satu
bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin.

k. Surat Pembaca
Tulisan yang dibuat oleh orang yang telah membaca suatu buku, majalah atau koran
yang akan dikirimkan kepihak produksi/redaksi untuk memberikan respon mengenai
suatu hal yang telah dibaca di buku atau majalah tersebut.

9.CIRI-CIRI MAKALAH YANG BAIK
Ciri Umum
a.Akurat dan menyeluruh (comprehensive).
Makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan membahas
masalahnya secara lengkap dan tuntas. Makalah tersebut juga telah mengantisipasi
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan calon pembaca mengenai topik tersebut dan
kemudian menjawabnya dengan baik.
b.Memiliki sumber informasi yang baik.
Ini adalah ciri yang paling penting dari setiap makalah. Makalah yang bagus
mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya tentang topik itu telah
diterbitkan. Tidak melakukan hal itu dianggap sebagai praktek kesarjanaan yang
buruk. Makalah tersebut menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin banyak
semakin baik). Untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli
penulis makalah diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara jarang, dan
dipilih untuk memberikan ilustrasi gagasan penulis lain dalam bahasa mereka
sendiri. (Penjelasan tentang kutipan dan rujukan lebih lanjut akan diberikan di
bawah.).

c.Seimbang.
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan sudut pandang
yang dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan dan
kelemahan masing-masing. Makalah yang bagus mungkin bersikap kritis terhadap
karya tulis sebelumnya, tetapi tidak memberikan kitik tanpa dasar dan menyerang
secara ad hominem1 kepada penulis lain.

d.Kreatif.
“kreatif” dalam pengertian ilmiah berarti bahwa makalah tersebut tidak sekedar
menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan
itu “dikarang” atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas,
fakta-fakta itu ditata, dianalisa, dipadukan, dan digunakan sebagai dasar
kesimpulan dengan cara yang inovatif, kreatif, dan orisinal.

e.Secara teknis, penulisannya benar.
Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya bahasa,
tatabahasa, tanda baca, penggunaan kata, dan ejaan.

f.Tertata dengan baik.
Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. Dalam makalah
yang berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata transisi yang
baik di antara bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat.

Struktur Makalah
a.Bagian pendahuluan.
Bagian pendahuluan harus merupakan pernyataan yang jelas, menarik, dan ringkas
tentang (a) topik yang akan dibahas dalam makalah tersebut, (b) bagaimana kaitan
topik tersebut dengan bidang ilmu yang sedang dibicarakan dan terutama dengan
sub-bidang ilmu Anda (penulis), serta (c) mengapa topik tersebut penting dan
menarik untuk dibicarakan. Dalam makalah yang berbasis penelitian, hipotesis yang
akan diuji disajikan dalam bagian ini.

b.Batang tubuh makalah.
Dalam makalah yang berdasarkan penelitian, bagian ini dibagi menjadi bagian
“materi dan metode penelitian,” bagian “hasil/temuan penelitian,” dan bagian
“diskusi/pembahasan.” Untuk makalah akademik (makalah kelas), bagian-bagian ini
mungkin kurang begitu tampak jelas, tetapi materi tersebut perlu disajikan di
bagian ini. Untuk makalah yang disajikan dalam seminar/konferensi, bagian
“hasil/temuan penelitian” dan “pembahasan” ini seringkali digabungkan.* Dalam
bagian materi dan metode penelitian, penulis mengungkapkan dari mana dan
bagaimana dia memperoleh data atau gagasan yang dibicarakan dalam makalah itu.
Penulis juga menjelaskan metode, prosedur, atau pendekatan yang akan digunakan
untuk memeriksa data atau gagasan tersebut. * Di bagian hasil/temuan penelitian,
penulis menyebutkan hasil-hasil analisa atau evaluasinya terhadap data atau
gagasan yang ditelitinya. * Di bagian diskusi/pembahasan, penulis membicarakan
implikasi dan makna dari hasil/temuan penelitiannya itu. Setiap faktor yang
mungkin mempengaruhi hasil/temuan tersebut, termasuk bias penulis sendiri,
hendaknya dibicarakan di sini.


c.Ringkasan dan Kesimpulan.
Makalah yang bagus mempunyai ringkasan di bagian akhirnya. Dalam laporan
penelitian yang formal, ini disebut bagian ”penutup/kesimpulan.” Ringkasan itu
hendaknya menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap hipotesis yang
diuji, materi dan metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang diperolehnya.
Kesimpulan kemudian ditarik berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut. Dalam
makalah laporan penelitian, penulis menyatakan apakah hipotesis tersebut diterima
atau ditolak. Ringkasan tesebut menyatakan berakhirnya penelitian yang telah ia
lakukan tetapi menyebutkan penelitian lanjutan yang masih harus dilakukan mengenai
topik tersebut.

d.Daftar Pustaka.
Makalah yang bagus menyertakan daftar pustaka (bibliografi). Bagian ini bisa
juga disebut sebagai ”daftar sumber yang dikutip”. Ruukan dibeikan untuk semua
karya yang dikutip dalam makalah, dan hanya karya yang telah dikutip saja. (Untuk
pembahasan lebih lanjut tentang hal ini, lihat di bawah.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

c0ment ya..............